Stoke adalah suatu kondisi yang
terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam
jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia,
yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan
otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke
merupakan penyebab nomor satu kecacatan pada pasien. Bila dapat diselamatkan,
kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya
sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk itu, pasien stroke harus
menjalani berbagai terapi dan rehabilitasi medik untuk pemulihan fungsi tubuh.
Terapi yang intensif dan dimulai sedini mungkin pasca stroke sangat direkomendasikan untuk memaksimalkan pemulihan anggota gerak. Di Amerika Serikat, kini tengah dikembangkan penggunaan robot untuk membantu gerakan lengan yang lumpuh, yang sering diderita pasien stroke.
Sejumlah ilmuwan dari Brown University, AS, memperkenalkan penggunaan alat yang disebut MIT-Manus, yang secara khusus didesain untuk melatih bagian lengan atas. Pasien tinggal duduk di meja dengan meletakkan lengannya di MIT-Manus kemudian memerintahkan si alat untuk melakukan berbagai tugas.
Para ilmuwan menggambarkan alat tersebut seperti "power-steering" untuk lengan. Robot akan mengenali tiap gerakan dan membantu melakukan gerakan jika diperlukan.
Untuk menguji kemampuan robot ini, para peneliti melakukan ujicoba yang terhadap 127 pasien yang mengalami stroke dalam lima tahun terakhir. Mereka dibagi kedalam tiga kelompok. Pertama adalah yang menerita terapi robot selama tiga bulan, kemudian kelompok yang menerima fisioterapi, dan terakhir adalah kelompok yang menerima layanan kesehatan biasa tanpa terapi intensif.
Pada kelompok pertama dan kedua, didapatkan hasil yang signifikan pada pemulihan gerakan lengan atas yang diukur dari kemampuan pasien dalam melakukan gerakan sehari-hari, seperti memegang sendok, membuka botol, atau mengingat tali sepatu.
"Hasil riset ini menunjukkan, dengan terapi yang tepat, kemampuan gerak pasien bisa ditingkatkan dan bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Ini akan memberikan harapan baru pada pasien," kata Dr.Albert Lo, ketua peneliti.
Penggunaan robot ini memang belum digunakan secara luas dan masih dalam tahap pengembangan. Namun para pasien stroke tetap bisa mendapatkan hasil yang setara bila penanganan rehabilitasi dilakukan sedini mungkin dan dilakukan secara intensif sesuai fase stroke.
Terapi yang intensif dan dimulai sedini mungkin pasca stroke sangat direkomendasikan untuk memaksimalkan pemulihan anggota gerak. Di Amerika Serikat, kini tengah dikembangkan penggunaan robot untuk membantu gerakan lengan yang lumpuh, yang sering diderita pasien stroke.
Sejumlah ilmuwan dari Brown University, AS, memperkenalkan penggunaan alat yang disebut MIT-Manus, yang secara khusus didesain untuk melatih bagian lengan atas. Pasien tinggal duduk di meja dengan meletakkan lengannya di MIT-Manus kemudian memerintahkan si alat untuk melakukan berbagai tugas.
Para ilmuwan menggambarkan alat tersebut seperti "power-steering" untuk lengan. Robot akan mengenali tiap gerakan dan membantu melakukan gerakan jika diperlukan.
Untuk menguji kemampuan robot ini, para peneliti melakukan ujicoba yang terhadap 127 pasien yang mengalami stroke dalam lima tahun terakhir. Mereka dibagi kedalam tiga kelompok. Pertama adalah yang menerita terapi robot selama tiga bulan, kemudian kelompok yang menerima fisioterapi, dan terakhir adalah kelompok yang menerima layanan kesehatan biasa tanpa terapi intensif.
Pada kelompok pertama dan kedua, didapatkan hasil yang signifikan pada pemulihan gerakan lengan atas yang diukur dari kemampuan pasien dalam melakukan gerakan sehari-hari, seperti memegang sendok, membuka botol, atau mengingat tali sepatu.
"Hasil riset ini menunjukkan, dengan terapi yang tepat, kemampuan gerak pasien bisa ditingkatkan dan bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Ini akan memberikan harapan baru pada pasien," kata Dr.Albert Lo, ketua peneliti.
Penggunaan robot ini memang belum digunakan secara luas dan masih dalam tahap pengembangan. Namun para pasien stroke tetap bisa mendapatkan hasil yang setara bila penanganan rehabilitasi dilakukan sedini mungkin dan dilakukan secara intensif sesuai fase stroke.
sumber;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar