Minggu, 09 Juni 2013

Yuk! Hilangkan Jerawat dengan Bahan yang Ada di Dapur

Jerawat merupakan kondisi kulit yang abnormal dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga terbentuk kantung-kantung minyak yang terpadu dengan kotoran dan sel-sel kulit mati. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya jerawat seperti hormon, gen, serta makan yang dikonsumsi. Remaja biasanya paling mudah terkena jerawat karena mengalami masa pubertas sehingga terjadi perubahan hormonal. Makanan yang dikonsumsi juga merupakan faktor penyebab timbulnya jerawat. Makanan yang mengandung gula, susu serta kafein dapat meningkatkan produksi hormon-hormon yang memincu timbulnya jerawat. Kandungan yang terdapat didalam susu dan produk olahannya sangat tinggi sehingga efeknya terhadap jerawat sama seperti makanan berlemak.Es krim,keju dan sejenisnya termasuk produk olahan susu yang sebaiknya dihindari bagi wajah yang berjerawat.Selain itu,ada beberapa jenis susu yang diperah dari sapi betina yang hamil. Jenis susu mengandung hormon tertentu yang ada didalam tubuh manusia akan diubah menjadi hormon dihydrotestosterone (DHT) penyebab jerawat. Kafein dapat merangsang kelenjar adrenalin,sehingga dapat meningkatkan kadar stress yang merupakan salah satu faktor penyebab jerawat.Caffeine juga dapat menyebabkan gangguan tidur,yang juga bisa menyebabkan jerawat.Selain meningkatkan stress,kurangnya tidur juga dapat menghambat proses pemulihan kondisi dan mekanisme pembuangan racun yang terjadi didalam tubuh.
Setelah mengetahui penyebab jerawat maka kita harus pula mengetahui cara membasminya. Ada banyak cara membasmi jerawat mulai dari yang mahal sampai yang "murah meriah" (anak kos dan mahasiswa senang bacanya). Cara yang membasmi jawarat dengan harga yang murah adalah menggunakan bahan-bahan yang ada di dapur seperti:
1. Jeruk nipis
Jeruk nipis mengandung citric acid yang sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit yang mati yang bisa menyebabkan jerawat. Caranya adalah dengan mengoleskan air perasan jeruk nipis ke wajah yang berjerawat kemudian diamkan selama beberapa menit dan bilas.
2. Putih telur
Putih telur dapat digunakan untuk mengurangi minyak di wajah yang bisa menjadi pemicu jerawat. Caranya adalah memisahkan kuning telur dan ambil putih telurnya. Kocok dan oleskan ke wajah kemudian diamkan selama 15 menit dan bilas hingga bersih. Selain menghilangkan jerawat, putih telur juga dapat membuat wajahmu menjadi lebih kenjang dan lembut. 
3.  Tomat
Buah ini sangat ampuh untuk menghilangkan komedo hitam(blackheads). Caranya cukup mudah,  tomat dibelah jadi dua,kemudian di usap-usapkan kewajah yang berjerawat. Diamkan sampai 1jam kemudian bilas sampai bersih.
4. Bawang putih
Tumbuk atau diiris bawang putih tadi, kemudian usapkan pada wajah yang berjerawat, tunggu hingga beberapa menit dan bilas sampai bersih. 
5. Air liur
Kalau cara di atas masih dianggap mahal maka tidak ada salahnya mencoba dengan cara yang paling murah namun efektif yaitu dengan air liur.Air liur dapat membunuh bakteri penyebab jerawat di wajah. Mungkin banyak yang tidak percaya pada hal ini atu juga ada yang merasa jijik menggunakannya. Di dalam air liur manusia terdapat zat yang dapat membunuh bakteri jenis apapun, maka dari itu ketika terjadi luka di bagian lidah manusia biasanya hanya terjadi pendarahan beberapa menit saja, kemudian dalam 1 hari luka tersebut sudah langsung sembuh karena terkena air ludah secara terus menerus. Cara menggunakan air liur sebagai pengobat jerawat adalah cukup dengan mengoleskan sedikit air liur kita ke bagian jerawat secara langsung.

Yang paling penting adalah menjaga kebersihan wajah dengan mencuci muka minimal dua kali sehari khususnya setelah beraktifitas seharian.
Membersihkan wajah menggunakan sabun pH-balanced atau memakai sabun sulfur dapat menghilangkan kotoran dan bakteri yang terdapat pada kulit serta mengangkat sel-sel kulit yang telah mati. Sebaiknya hindari menggunakan sabun biasa atau sabun bayi untuk membersihkannya.
Tanpa jerawat di wajahmu maka tingkat percaya diri semakin meningkat sehingga auramu pun terpancar :) Sekian.....

Rabu, 05 Juni 2013

Mengenal Suku Dayak

Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut "Nansarunai Usak Jawa", yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608). 
Ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia
1. Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).
2. Mangkok Merah
Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. Panglima" atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.

Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber Tariu" ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.
3. Mandau
Mandau adalah salah satu senjata suku Dayak yang merupakan pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat atau memiliki kesaiktian.Selain itu mandau juga merupakan alat untuk memotong dan menebas tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya, karena nyaris sebagian besar kehidupan seharian orang Dayak berada di hutan, maka mandau selalu berada dan diikatkan pada pinggang mereka. Mandau, Senjata Sakti Pusaka Suku Dayak. 
Bilah mandau terbuat dari lempengan besi yang ditempa hingga berbentuk pipih-panjang seperti parang dan berujung runcing (menyerupai paruh yang bagian atasnya berlekuk datar). Konon, mandau yang paling baik mutunya adalah yang dibuat dari batu gunung yang dilebur khusus sehingga besinya sangat kuat dan tajam serta hiasannya diberi sentuhan emas, perak, atau tembaga. Mandau jenis ini hanya dibuat oleh orang-orang tertentu. 
Gagang (hulu mandau) terbuat dari tanduk rusa yang diukir menyerupai kepala burung. Seluruh permukaan gagangnya diukir dengan berbagai motif seperti: kepala naga, paruh burung, pilin, dan kait. Pada ujung gagang ada pula yang diberi hiasan berupa bulu binatang atau rambut manusia. Bentuk dan ukiran pada gagang mandau ini dapat membedakan tempat asal mandau dibuat, suku, serta status sosial pemiliknya.
Sarung mandau (kumpang) biasanya terbuat dari lempengan kayu tipis. Bagian atas dilapisi tulang berbentuk gelang. Bagian tengah dan bawah dililit dengan anyaman rotan sebagai penguat apitan. Sebagai hiasan, biasanya ditempatkan bulu burung baliang, burung tanyaku, manik-manik dan terkadang juga diselipkan jimat. Selain itu, mandau juga dilengkapi dengan sebilah pisau kecil bersarung kulit yang diikat menempel pada sisi sarung dan tali pinggang dari anyaman rotan.
4. Telinga panjang
 
Arti telinga panjang buat suku dayak adalah identitas untuk menunjukkan umur seseorang, menunjukkan dia seorang bangsawan sekaligus untuk membedakan dengan perempuan yang dijadikan budak karena kalah perang atau tidak mampu membayar utang dan kecantikan, makin panjang telinga makin cantik. Pembuatan telinga panjang tidak hanya dilakukan pada perempuan, tetapi juga pada laki-laki.Biasanya dilakukan sejak masih bayi. Begitu bayi lahir, ujung telinga diberi manik-manik yang cukup berat. Setiap tahun, jumlah manik-manik yang menempel di telinga bertambah satu. Sementara itu, di kalangan masyarakat Dayak Kayan, agar daun telinga menjadi panjang, biasanya daun telinga diberi pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang atau berbentuk gasing ukuran kecil. Dengan pemberat ini daun telinga akan terus memanjang hingga beberapa sentimeter. Telinga panjang juga bertujuan untuk melatih kesabaran.Beratnya manik-manik yang tergantung di telinga, tetapi karena dipakai setiap hari, kesabaran dan rasa penderitaan menjadi terlatih.
5. Tato
Menyebut seni tato, banyak suku bangsa di Nusantara yang memiliki tradisi ini seperti suku Dayak, Mentawai, dan Papua. Namun bagi suku Dayak,merajah tato bukan sekadar seni.Jangan kaget bila menjumpai,orang-orang tua yang dihiasi berbagai macam tato indah di beberapa bagian tubuhnya. Tato yang menghiasi tubuh mereka itu bukan sekadar hiasan, apalagi supaya dianggap jagoan. Tetapi memiliki makna mendalam.Ada nilai filosofis di setiap motif tato yang tergurat di badan. Motif burung enggang ataupun naga untuk kalangan bangsawan. Bunga terung untuk ksatria. Sementara tato dengan motif manusia, akar-akaran, dan anjing diperuntukkan bagi masyarakat kebanyakan.
Bagi suku Dayak, tato dipercaya akan bercahaya setelah si empunya meninggal. Ini akan membuat para leluhur mengenali arwah dan membawanya ke surga. Karena itu, semakin banyak tato, “obor” akan semakin terang dan jalan menuju alam keabadian semakin lapang. Meski demikian, tetap saja pembuatan tato tidak bisa dibuat sebanyak-banyaknya secara sembarangan, karena harus mematuhi aturan-aturan adat.
Bagi masyarakat Dayak Kenyah dan Dayak Kayan di Kalimantan Timur, banyaknya tato menggambarkan orang tersebut sudah sering mengembara. Karena setiap kampung memiliki motif tato yang berbeda, banyaknya tato menandakan pemiliknya sudah mengunjungi banyak kampung.Di Kalimantan, jarak antarkampung bisa ratusan bahkan ribuan kilometer, dan harus ditempuh menggunakan perahu menyusuri sungai lebih dari satu bulan,jadi seorang pengembara diberikan penghargaan dengan sebuah tatto. Bisa pula tato diberikan kepada para bangsawan
Bagi Dayak Iban, kepala suku beserta keturunannya ditato dengan motif “dunia atas” atau sesuatu yang hidup di angkasa. Selain motifnya terpilih, cara pengerjaan tato untuk kaum bangsawan biasanya lebih halus dan detail dibandingkan tato untuk golongan menengah Bagi suku Dayak yang bermukim di perbatasan Kalimantan dan Sarawak Malaysia, misalnya, tato di sekitar jari tangan menunjukkan orang tersebut suku yang suka menolong seperti ahli pengobatan. Semakin banyak tato di tangannya, menunjukkan orang itu semakin banyak menolong dan semakin ahli dalam pengobatan.